SELAMAT DATANG

Minggu, 12 September 2010

Posted On 10.37 by Bayu Candra 0 komentar

Gempa 5,0 SR Guncang Bantul DIY

Sabtu, 21 Agustus 2010 19:00 WIB

Bantul, (tvOne)
Gempa 5,0 Skala Ritcher guncang Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (21/8). Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan gempa di Bantul tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Gempa di Sinabang terjadi di 8.03 LS - 110.39 BT dengan kedalaman 10 kilometer, sekitar pukul 18.41 WIB. 15 km Tenggara BANTUL-DIY , 24 km BaratDaya WONOSARI-DIY , 26 km Tenggara YOGYAKARTA-DIY , 42 km BaratDaya KLATEN-JATENG , 446 km Tenggara JAKARTA-INDONESIA.


Jumat, 10 September 2010

Mahkamah Agung Bukan Surga Koruptor

Posted On 21.30 by Bayu Candra 0 komentar

VIVAnews - Ketua Mahkamah Agung (MA) Harifin Tumpa mengatakan Mahkamah akan mengeluarkan Surat Edaran MA agar hakim memberi perhatian khusus pada perkara korupsi dengan memberi hukuman setimpal. Tumpa mengaku setuju koruptor diberikan hukuman setimpal.

"Sudah ada konsep mempertegas lagi supaya para hakim memperhatikan untuk memberikan perhatian khusus untuk perkara tindak pidana korupsi," kata dia di rumah dinas Widya Chandra, Jakarta Jumat 10 September 2010.

Konsep surat edaran itu, kata dia, sudah dikonsep oleh Ketua Muda Pidana Khusus. Menurutnya, edaran semacam itu sudah ada pada 2001, diperbarui supaya ada perhatian khusus.

"Tentu ini adalah temasuk langkah-langkah yang harus dihadapi dalam rangka merespon suara-suara yang miring," ujar tumpa.

Suara miring yang dia maksudkan adalah sorotan Indonesia Corruption Watch (ICW) bahwa Mahkamah Agung dan pengadilan merupakan surga bagi koruptor. "Walaupun apa yang disampaikan ICW itu data-datanya tidak akurat," kata Tumpa. Intinya bahwa MA bukanlah surga bagi para koruptor.

Terkait data yang dirilis ICW, Mahkamah akan membantah dengan menyampaikan data versi lembaga tersebut. "Nanti akan ada penjelasan resmi," ujarnya.


Minggu, 05 September 2010

Soal Perbatasan Malaysia, Posisi Indonesia Lemah

Posted On 08.33 by Bayu Candra 0 komentar

JAKARTA - Pemerintah Indonesia diminta tidak terkecoh dengan pernyataan Wakil Menteri Luar Negeri Malaysia Richard Riot yang mengingingkan sengketa perbatasan diselesaikan melibatkan Mahkamah Internasional (MI).

Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahato Juwana mengatakan Malaysia memahami benar bahwa cara ini mungkin akan diterima oleh Indonesia karena keinginan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk segera menuntaskan masalah perbatasan dalam waktu yang cepat, sementara perundingan akan memakan waktu lama.

“Satu-satunya opsi yang terbaik untuk memenuhi syarat yang diinginkan oleh Presiden adalah membawa sengketa ke MI. Bisa jadi pertemuan 6 September antara Indonesia dan Malaysia menjadi prakondisi agar publik Indonesia bisa menerima kebijakan Pemerintah untuk bersengketa dengan Malaysia di MI,” ungkap Hikmahanto kepada okezone, Minggu (5/9/2010).

Hikmahanto memprediksikan pertemuan antar Menlu kedua negara di Kinabalu itu dapat dipastikan tidak akan mencapai kesepakatan dan akan menemui jalan buntu.

Sementara jika masalah ini dibawa ke MI, posisi Indonesia lemah. Hal ini didasarkan dengan pengalaman terdahulu saat penyelesaian sengketa Pulau Sipdana dan Ligitan, di mana MI menyatakan Malaysia berhak atas dua pulau tersebut.

“Membawa sengketa perbatasan ke MI bukanlah suatu opsi yang menguntungkan bagi Indonesia,” tandasnya.
(ton)


'Sang Pencerah,' Film Terakhir Hanung?

Posted On 06.45 by Bayu Candra 0 komentar

 

Sutradara muda berbakat ini menyatakan akan berhenti membuat film . Kenapa?


                    Hanung Bramantyo dan Zaskia
Hanung Bramantyo dan Zaskia
VIVAnews - Hanung Bramantyo kembali membuat film. Kali ini dia membuat film berjudul 'Sang pencerah'. Film ini menceritakan tentang perjalanan hidup KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah. Kabarnya, ini akan menjadi film terakhir Hanung, untuk sementara ini.

"Iya, film ini film terakhir saya. Tapi di bulan September," kata Hanung saat ditemui di Jakarta.

Hanung mengaku dalam waktu dekat ini dia memang belum berniat untuk membuat film lagi. Hal ini bukan karena dia bosan menjadi sutradara tetapi karena ada alasan tertentu yang membuatnya harus stop sementara membuat film.

"Alasannya, aku ingin konsentrasi mempersiapkan persalinan dia (Zaskia, istrinya). Saya nggak mau pada saat dia melahirkan, saya malah lagi sibuk syuting atau segala macam," ucapnya.

Sutradara yang namanya semakin mencuat berkat film 'Ayat-Ayat Cinta' itu tak mau melewatkan momen-momen indahnya menunggu kelahiran anak pertamanya dari Zaskia. Dia ingin berada di sisi Zaskia saat wanita berjilbab itu melahirkan.

"Saya ingin jadi suami siaga," ujarnya sambil tertawa.

Untuk saat ini, Hanung dan Zaskia memang sedang menunggu kelahiran anak mereka. Tapi, untuk soal nama, Hanung masih merasahasiakannya.
"Pokoknya ada, deh ," ungkapnya sambil melirik ke arah Zaskia. (k


Giring 'Nidji' Akting di Layar lebar

Posted On 06.40 by Bayu Candra 0 komentar

VIVAnews - Giring 'Nidji' ingin mencoba peruntungan dengan berakting di film layar lebar. Tanpa pikir panjang, vokalis Nidji ini langsung menerima tawaran jadi lakon di film yang dibesut Hanung Bramantyo itu.

Dalam film berjudul 'Sang Pencerah' itu  Giring berperan sebagai Muhammad Sujak, murid pertama Ahmad Dahlan yang sangat mencintai dan dekat dengan Ahmad Dahlan.

Giring mengaku sangat menyukai cerita di film ini dan mengagumi sosok utamanya. "Ahmad Dahlan itu benar-benar religius," katanya saat ditemui di FX, Jakarta Pusat, 3 September 2010.

Banyak dampak positif yang dirasakan Giring sejak membintangi film ini. "Dampak lebih kalem, lebih tenang dan bahagia," ucap pria yang sebentar lagi akan menikah ini.

Meski puas bisa menjadi aktor, Giring juga merasakan kelelahan elama syuting. "Rasanya main film capek apalagi habis manggung langsung ke Yogya, ke Makassar, balik lagi ke Yogya, bolak-balik, tapi prosesnya menyenangkan. Apalagi ini film pertama saya dengan Mas Hanung," ujarnya bangga.


Manohara Ngeri Dengar 'Ganyang Malaysia'

Posted On 06.38 by Bayu Candra 0 komentar

Meski pernah menjadi korban kekerasan oleh Pangeran Kelantan, Malaysia, Manohara Odelia Pinot tidak setuju jika Indonesia harus memilih jalur peperangan dengan negeri jiran. Bahkan dirinya mengaku ngeri mendengar istilah 'Ganyang Malaysia' yang banyak disurakan saat ini.
"Enggak, miris dengernya," ungkap Manohara saat ditanya sikapnya tentang istilah ganyang Malaysia, saat ditemui di premiere film DARAH GARUDA di XX1 Episentrum, Kuningan, Jakarta Pusat, Kamis (02/09).
Soal pemerintahan Malaysia yang menolak meminta maaf atas tindakannya di perbatasan, Manohara mengaku tidak memahami sepenuhnya persoalan diplomatik. Namun yang diketahuinya, juga banyak orang Malaysia sendiri yang tidak suka dengan pemerintahan saat ini.
"Dengan masalah itu susahlah karena berada di perairan, buat Mano enaknya minta maaf saja dan lagi banyak orang Malaysia yang tidak suka dengan sikap pemerintahnya," ungkap Manohara.
Mano, demikian biasa dipanggil, berusaha mendudukan persoalan pribadinya dengan sang mantan suami, Tengku Facry. Namun tidak harus dirinya membenci orang Malaysia secara keseluruhan. Kebetulan yang berperilaku buruk terhadap dirinya adalah orang Malaysia.
"Mano melihat dari mata kepala Mano sendiri aja, di Malaysia Mano ada masalah itu kebetulan saja dia (Fachri) orang Malaysia, tidak semua orang seperti itu. Jadi sedih saja hanya karena beberapa orang satu negara dikatakan jelek," jelasnya soal persoalan pribadinya. (kpl/gum/dar)


Manohara: Kita Jangan Berpikir Perang dan Perang

Posted On 06.36 by Bayu Candra 0 komentar

Artis Manohara Odelia Pinot melihat film DARAH GARUDA sarat dengan semangat perjuangan bangsa Indonesia saat berusaha merebut kemerdekaan Indonesia di zaman penjajahan Belanda.
Namun perempuan yang pernah menjadi korban kekerasan mantan suaminya itu, mengaku tidak dapat menghubungkan dengan semangat 'peperangan' dengan negara jiran Malaysia, yang saat ini banyak disuarakan.
"Menurut Mano itu film heronya Indonesia. Mereka mencoba berjuang untuk negaranya, tapi Mano nggak tahu nggak bisa menyambungkan sejarah film zaman dulu dengan konflik yang ada sekarang," ungkap Manohara ditemui saat premiere film DARAH GARUDA di XX1 Episentrum, Kuningan, Jakarta Pusat, Kamis (02/09).
Manohara menilai, langkah diplomasi jauh lebih baik dilakukan Indonesia daripada harus berperang, lantaran banyak sisi yang harus dipertimbangkan pemerintah.
"Kalau lihat berita banyak yang salah dengan pemberitaannya, kita jangan berpikir perang dan perang, ada jalan diplomatik yang harus diambil," terangnya.
Bagi Mano, terkait konflik perbatasan yang dialami Indonesia dan Malaysia, apapun bentuknya masih dapat ditempuh dengan cara damai. Pemerintahan masing-masing masih dapat membicarakan melalui pintu diplomatik.
"Kalau buat Mano itu apapun masalahnya ada cara yang bener yang untuk semua pihak. Kalau perang buat Mano tidak," pungkasnya. (kpl/gum/dar)


Razia di Yogya, Ditemukan Bakso Campur Daging Babi

Posted On 06.33 by Bayu Candra 0 komentar


REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Dinas Ketertiban Kota Yogyakarta bersama Dinas Perindustrian, perdagangan, koperasi dan Pertanian (Disperindagkoptan) Kota Yogyakarta gencar melakukan razia daging sapi maupun daging ayam menjelang Lebaran tahun 2010 ini. Bahkan dalam razia yang dilakukan Jumat (27/8) lalu, tim gabungan Pemkot Yogyakarta menemukan dua pedagang bakso yang sengaja mencampurkan daging sapi dengan daging babi di produk baksonya tersebut.
Selain itu dalam razia tersebut juga banyak ditemukan daging yang tidak melalui pengecekan (her-keuring) terlebih dahulu sebelum dijual. Bagi pedagang bakso 'nakal' ini dikenai sanksi Tindak Pidana Ringan (Tipiring) dan dipanggil Satreskrim Poltabes.
Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Disperindagkoptan Kota Yogya, Sugeng Darmanto mengatakan, razia ini memeriksa 36 pedagang daging, 26 pedagang bakso dan empat Rumah Pemotongan Unggas( RPU).
Dari hasil pemeriksaan, ditemukan dua pedagang bakso di kawasan Kemetiran dan Pasar Talok yang menjual bakso dengan cara mencampur daging sapi dengan babi. Alasan mereka mencampur dengan daging babi, selain pertimbangannya murah, rasanya juga lebih enak karena lebih terasa berlemak. ''Sebenarnya menjual bakso babi maupun bakso sapi dicampuri daging ayam ini tidak dilarang, asalkan ada tulisannya jelas sehingga konsumen benar-benar mengetahuinya," terang Sugeng kepada wartawan, Kamis (2/9).
Pantauan lain juga dilakukan di pasar seperti Beringharjo, Terban, Kranggan, Demangan, Sentul dan Prawirotaman. Hasil pantauan ditemukan tujuh pedagang tidak melakukan her-keuring terlebih dahulu sebelum daging dijual ke konsumen. Pantauan dilakukan dari 87 pedagang dan tujuh penggilingan bakso. "Mereka yang tidak her-keuring tidak dapat menunjukkan surat bukti dan pada daging yang baru dipotong tidak ada stempel bukti her-keuring," jelas Sugeng.
Terpisah, Kepala Bidang Pengendalian Operasi (Kabid Dalop) Dinas Ketertiban (Dintib) Kota Yogya, Nurwidi Hartana menyatakan, dari hasil pemantauan mulai dinihari pukul 01.00 hingga 04.00 WIB, semua daging yang diperjualbelikan dinyatakan layak jual. Meski demikian masih ada pelanggaran administrasi dari para pedagang dengan tidak melakukan her-keuring. Padahal sesuai aturan Peraturan Daerah (Perda) 21 Tahun 2009 tentang pemotongan hewan disebutkan keharusan melakukan her-keuring sebelum daging dijual.


Jumat, 03 September 2010

Upin-Ipin' Ikut Aksi Sweeping di Diponegoro

Posted On 08.21 by Bayu Candra 0 komentar

JAKARTA- Sikap anti-Malaysia terus dilakukan oleh aktivis Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera). Kali ini massa Bendera melakukan aksi sweeping terhadap warga negara Malaysia di depan markasnya, Jalan Diponegoro 58, Jakarta Pusat.

Dalam aksinya tersebut, massa Bendera memblokir jalan yang menuju Jalan Imam Bonjol dengan menggunakan bangku. Tidak hanya itu, massa juga menggelar spanduk bergambar Upin-Ipin yang bertuliskan "Maaf Perjalanan Anda Terganggu, Ada Sweeping Warga Malaysia" 

"Kita menolak menjalin hubungan diplomasi dengan Malaysia. Dan aksi ini sebagai bentuk protes terhadap tindakan Malaysia. Pelemparan kotoran ke Dubes Malaysia juga bukan untuk mempermalukan negara Malaysia, tetapi untuk mempermalukan negara kita yang diam terhadap sikap Malaysia yang sudah mengambil kekayaan Indonesia," teriak Mustar Bona ventura aktivis Bendera dalam orasinya, Jumat (3/9/2010)

Sementara itu aksi sweeping itu mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian sektor Menteng. Untuk menghindari kemacetan, polisi berupaya keras mengatur arus lalu lintas.
(crl)


Sweeping WN Malaysia, Polisi-Bendera Bentrok

Posted On 08.16 by Bayu Candra 0 komentar

JAKARTA - Aksi sweeping warga negara (WN) Malaysia yang dilakukan massa dari Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera) di Jalan Diponegoro diwarnai bentrokan dengan aparat kepolisian. Bentrokan dipicu saat massa Bendera mencoba memberhentikan mobil mewah yang melintas.

Aksi sweeping tersebut awalnya berjalan tanpa hambatan. Sejumlah massa Bendera  menghentikan dua mobil mewah untuk dilakukan pemeriksaan identitas pengemudi serta penumpanganya. Akan tetapi massa tidak berhasil menemukan pengemudi yang merupakan warga negara Malaysia.

Tidak putus asa, massa Bendera kembali mencoba untuk memberhentikan mobil lainnya. Namun saat mencoba memberhentikan mobil yang ketiga aparat kepolisian yang berjaga-jaga langsung bertindak. "Lakukan aksi dengan tertib," bentak salah satu polisi kepada salah satu massa Bendera, Jumat (3/9/2010). 

Aksi polisi tersebut memicu emosi massa Bendera sehingga adu mulut dan aksi saling dorong tidak dapat dihindari. Terlebih ketika polisi mencoba memasuki gerbang markas Bendera.

Sementara itu ruas jalan yang menuju Salemba dan sebaliknya mengalami kemacetan. Aksi sweeping tersebut mejadi pusat perhatian para pengguna jalan.
(crl)


Ormas Malaysia Demo Kedubes RI

Posted On 06.24 by Bayu Candra 0 komentar


Liputan6.com, Kuala Lumpur: Sekitar seratus anggota ormas gabungan pemuda Malaysia berunjuk rasa, di depan Kedubes Indonesia, di Kuala Lumpur, Jum`at (3/9) sore. Demonstran menuntut Pemerintah Indonesia, segera mengungkap siapa dalang di balik aksi-aksi demo anarkis anti Malaysia di Jakarta.
Para pengunjuk rasa menilai segelintir kelompok di Indonesia, memanas-manasi dan memperkeruh hubungan kedua negara. Mereka menilai Pemerintah Indonesia bersikap baik, demikian juga sebagian besar warga Indonesia pada umumnya.
"Rentetan aksi demo anakis diduga hanyalah aksi pihak tertentu yang ingin mengacaukan hubungan baik kedua negara bertetangga," ujar para demonstan. Pendemo meminta Pemerintah Indonesia berani menindak pihak ketiga yang mencoba merusak hubungan baik Indonesia-Malaysia.(AYB)


Istana tertua dunia

Posted On 06.06 by Bayu Candra 0 komentar

REPUBLIKA.CO.ID,ANKARA--Satu istana berusia 5.000 tahun ditemukan di Turki Timur, istana tertua di dunia, akan menjadi museum udara terbuka pada Juni mendatang, kantor berita semi-pemerintah, Anatolia, melaporkan, Kamis. Istana yang ditemukan di bawah tanah di Aslantepe Tumulus, satu permukiman kuno di desa Orduzu, Provinsi Malatya, itu dibangun pada 3.300 Sebelum Masehi, dan pemugaran istana itu akan rampung pada tahun kini, kata Marcella Frangipane, dosen arkeologi Italia di Universitas La Spienza dan ketua tim penggalian di Aslantepe, kata Anatolia.
Menurut dia, museum itu akan memperlihatkan bagaimana negara purba di Aslantepe mulai dibangun dan bagaimana sistem negara dijalankan.Ia menjelaskan, tim penggalian berhasil menemukan plafon setiap ruang istana bersama atap untuk melindungi bangunan tersebut.
Bekas-bekas sebuah kuil, sebuah ruang pengadilan dan lorong-lorong ditemukan di dalam istana tersebut, sementara segel-segel ditemukan di sana yang menunjukkan keberadaan birokrasi pada saat itu, kata Frangipane.Peradaban tersebut berakhir dengan suatu kebakaran, namun bekas-bekas istana itu sangat penting untuk kemanusiaan, katanya.


Orangtua Minta Pasha Cepat Menikahi Pacarnya

Posted On 06.03 by Bayu Candra 0 komentar

VIVAnews - Hati Pasha 'Ungu' sedang berbunga-bunga. Hari-hari Pasha kini telah diwarnai dengan kehadiran seorang wanita cantik bernama Delia. Dia adalah pacar baru Pasha. Pasha telah memperkenalkan sang kekasih ke orangtuanya.

Orangtua Pasha sendiri tak mau melihat putranya itu berlama-lama menyandang status duda. Mereka meminta vokalis Ungu ini segera menikahi kekasihnya tersebut.

"Ya, cepat sajalah," kata Pasha menirukan ucapan orangtuanya soal hubungannya dengan Delia diresmikan saat ditemui di FX Plaza, Jakarta, Rabu 1 September 2010 malam.

Pasha mengaku hubungannya dengan wanita berkulit putih itu baru seumur jagung. Dia pun belum mau berpikir muluk-muluk soal hubungannya dengan Delia. Dia hanya ingin menjalani hubungannya itu tanpa beban.

"Kita kan baru. Ya jadi belum ada bagaimana. Belum ada ke jenjang selanjutnya," ucapnya.

Meski demikian, bukan berarti mantan suami Okie Agustina ini tidak serius menjalani hubungannya dengan Delia. Mereka kini hanya berusaha saling mengenal satu sama lainnya. Pasha mengatakan jika sudah berani mengajak Delia dalam kegiatannya berarti wanita itu memang sudah menjadi pilihan hatinya.

Delia yang berada di samping Pasha masih terlihat malu-malu dan grogi saat ditanya wartawan seputar hubungannya dengan Pasha. Delia hanya tersenyum manja saat ditanya tanggapannya tentang Pasha.  "Pasha itu orangnya baik," ujarnya sambil tersenyum. (umi)


Kamis, 02 September 2010

Pasukan iPod Terbaru Menyerbu Pasar

Posted On 18.15 by Bayu Candra 0 komentar

SAN FRANCISCO, KOMPAS.com - Lagi-lagi, Apple mengguncang pasar, menyalip para pesaingnya dengan meluncurkan produk baru yang ditujukan untuk pasar konsumer. Setelah iPad dan iPhone4 yang tingkat penjualannya mengejutkan pasar, kali ini Apple menggelontorkan jajaran iPod model baru.
Tidak cuma satu model, tapi sekaligus tiga model iPod baru yang diperkenalkan. Masing-masing versi terbaru untuk iPod Shuffle, iPod Nano, dan iPod Touch. Sayang, versi baru iPod Classic yang legendaris tidak ada.
"Tahun ini kami sangat liar. Kami mengeluarkan iPod baru tahun ini untuk semua jenis iPod. Perubahan lini produk paling besar yang pernah kami lakukan," kata CEO Steve Jobs dalam acara peluncuran di San Francisco, AS, Rabu (1/9/2010) waktu setempat. Produk-produk tersebut akan mulai tersedia di pasar mulai minggu depan.
iPod Shuffle terbaru hadir dengan ukuran lebih kecil daripada pendahulunya, namun dengan fitur yang lebih lengkap. Selain fitur perintah suara VoiceOver untuk pengatur playlist dan mengetahui judul lagu yang sedang dimainkan, iPod Shuffle terbaru juga kembali menyediakan tombol navigasi. Fitur Genius kini juga masuk ke iPod Shuffle yang akan mengelompokkan lagu secara otomatis. Kemampuan baterainya menjadi 15 jam dan tersedia dalam lima pilihan warna dan kapasitas memori 2 GB dengan harga 49 dollar AS.
Model terbaru iPod Nano kini menyediakan radio FM, sanggup memainkan musik hingga 24 jam tanpa henti, dan hanya menggunakan layar sentuh multitouch sebagai navigasi seperti halnya iPod Touch. Tersedia dua model iPod Nano, masing-masing seharga 149 dollar AS untuk kapasitas 8 GB dan 179 dollar AS untuk 16 GB.
Sementara iPod Touch terbaru, seperti diperkirakan, mengusung fitur-fitur iPhone 4. Seperti menggunakan layar Display Retina yang menampilkan tampilan lebih tajam dan cemerlang, dilengkapi kamera depan untuk video chatting menggunakan aplikasi FaceTime, dan lebih tipis dari ipod Touch sebelumnya. Bahkan, iPod Touch terbaru sudah menggunakan sistem operasi iOS 4.1 yang secara resmi diluncurkan bersamaan. Harganya mulai 229 dollar AS untuk 8GB, 299 dollar AS untuk 32 GB, dan 399 dollar AS untuk 64 GB.


Dua Sisi Indonesia-Malaysia

Posted On 11.08 by Bayu Candra 0 komentar


Presidium Forum Kajian Politik dan Strategis (FKPS) UKM, menempuh studi di Program Master of Strategic and Security Analysis UKM

DI antara sekian banyak peristiwa besar yang terjadi sepanjang 2009 ini, rasanya gejolak hubungan Indonesia dengan Malaysia merupakan salah satu yang terpenting. Tidak bisa dimungkiri, tahun ini merupakan salah satu tahun yang penuh dinamika antara kedua negara.

Hubungan diplomatik Indonesia-Malaysia telah menapaki usia 52 tahun. Bahkan, hubungan tradisional kedua negara terbangun sejak lama. Sederhananya, hubungan dua negara ini diikat berdasar hubungan diplomatik (politik antarnegara), geografis (posisi sebagai negara bertetangga), dan kultural (rumpun Melayu). Tiga dimensi tersebut saling menopang dengan yang lain untuk membentuk sebuah pola hubungan yang unik.

Namun, dalam realitasnya, tidak serta-merta modal besar tersebut terwujud dalam hubungan yang harmonis. Sepanjang 2009, muncul berbagai peristiwa dan permasalahan silih berganti menguji hubungan kedua negara.

Permasalahan Utama

Sepanjang 2009, setidaknya ada tiga isu besar yang layak diangkat. Yaitu, menyangkut klaim kebudayaan, hubungan warga kedua negara dan kasus TKI, serta persoalan sengketa batas wilayah.

Pertama, persoalan klaim kebudayaan. Beberapa persoalan memang muncul sejak beberapa tahun lalu. Namun, isu tersebut cenderung muncul terus-menerus. Karena itu, persoalan tersebut menghiasi sebagian besar daftar permasalahan kedua negara sepanjang tahun ini.

Kedua, hubungan warga kedua negara dan kasus TKI. Kedua hal tersebut merupakan persoalan yang akan senantiasa muncul dalam hubungan kedua negara. Jika melihat komposisi masyarakat dan pekerja Indonesia di Malaysia yang mencapai 2 juta orang, wajar akan muncul beragam persoalan. Terutama mengenai sikap Malaysia sebagai tuan rumah maupun perilaku warga dan pekerja Indonesia sebagai pendatang.

Jika membahas mengenai kasus TKI, tahun ini merupakan tahun klimaks dalam hubungan kedua negara. Bagi kedua negara, posisi TKI ini menjadi titik sentral. Mengacu pada data Kedubes RI Kuala Lumpur, TKI mendominasi 62,8 persen di antara keseluruhan pekerja asing di Malaysia. Karena posisinya itu, setiap kasus yang berkenaan dengan TKI menjadi sangat sensitif.

Ketiga, mengenai sengketa wilayah. Persoalan yang telang berlangsung puluhan tahun ini kembali menghangat seiring ketegangan yang berlaku di Blok Ambalat. Pemicunya adalah insiden yang melibatkan patroli tentara laut kedua negara. Ketegangan politik dan militer karena Blok Ambalat ini berkembang dan meluas menjadi isu nasionalisme.

Gejolak Publik

Dalam merespons tiga isu besar tersebut, terdapat beberapa pola yang muncul di level akar rumput. Di Indonesia, muncul demonstrasi-demonstrasi di Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta. Bahkan, tingkat pendidikan terkena imbas dengan sentimen pembekuan kerja sama kedua negara oleh beberapa universitas di Indonesia.

Ada pun di pihak Malaysia, tidak terlalu tampak gejolak sebagaimana yang muncul di Indonesia. Meski, publik Malaysia mulai panas dengan berbagai tuduhan Indonesia terhadap negaranya. Beberapa respons yang sempat muncul adalah dukungan memboikot penayangan sinetron-sinetron Indonesia di berbagai stasiun televisi Malaysia.

Selain itu, ada upaya penghentian penampilan artis-artis Indonesia di Malaysia sampai protes resmi yang dilayangkan Pemuda UMNO kepada Kedubes RI terhadap tindakan sweeping warga Malaysia di Indonesia. Selebihnya, ketegangan dan saling menyerang lebih banyak hadir di ruang-ruang diskusi dunia maya kedua negara.

Hubungan Konstruktif

Sejauh ini, hubungan kedua negara masih didominasi oleh hubungan kultural emosional yang telah menjadi tali ikatan sejak puluhan tahun silam. Logika dan sentimen perasaan sebagai saudara serumpun yang berjiran lebih menguasai ruang-ruang publik kedua negara. Padahal, dengan berbagai tantangan dan peluang yang sedemikian besar pada tahun-tahun mendatang, kedua negara harus mengembangkan hubungan konstuktif dan rasional. Tentu tanpa menghilangkan logika saudara serumpun yang berjiran tersebut.

Hubungan rasional kedua negara didasarkan pada kesadaran kedua negara bahwa dengan ikatan sosial, kultural dan geografis adalah modal kemajuan kedua pihak. Kesadaran ini menjadi penting jika kita juga rasional dalam menilai serta mengevaluasi hubungan kedua negara sejauh ini.

Pertama, dalam permasalahan klaim kebudayaan. Kedua negara harus mengambil pendekatan rasional bahwa kebudayaan Melayu Nusantara tersebut mesti dijadikan sebagai nilai jual bagi kedua negara. Lebih mencari persamaan daripada perbedaan.

Kedua, kasus-kasus TKI. Beragam kasus yang muncul sering tidak berimbang. Seharusnya kedua negara jujur dan mengakui bahwa sektor tenaga kerja ini merupakan hal yang vital bagi kedua negara.

Ketiga, sengketa batas wilayah, khususnya masalah Blok Ambalat. Kedua negara memang harus terus membangun komunikasi dan negosiasi yang intensif untuk menyelesaikan perkara sensitif ini. Persoalannya menjadi tidak sederhana karena melibatkan konsesi terhadap perusahaan asing yang berbeda. Belum lagi menyangkut sentimen pasca sengketa Pulau Sipadan dan Ligitan.

Berdasar hal tersebut, hubungan konstruktif rasional kedua negara akan mampu meningkatkan keuntungan bagi kedua negara serta meminimalkan titik-titik ketegangan yang menghabiskan energi kedua negara.

Bagi hubungan kedua negara, tantangan dan peluang memang datang sama besarnya. Karena itu, sepantasnya hubungan yang tercipta adalah hubungan yang semakin erat dan kukuh. Sebuah hubungan yang saling menghormati, saling menghargai, dan harus saling menguntungkan. Meski tidak mudah, bukan berarti tidak mungkin***

Print Kirimkan ke e-mail


Menelusuri Akar Konflik Indonesia-Malaysia Pasca Reformasi 1998

Posted On 11.04 by Bayu Candra 0 komentar




Sudah sering kita mendengar, membaca dan menyaksikan di media belakangan ini mengenai hubungan Indonesia dan Malaysia yang mulai memanas lagi akibat penangkapan 3 orang petugas Dinas Kelautan dan Perikanan Indonesia oleh Polis Marin Malaysia. Hubungan dua negara ini bagaikan hubungan abang adik atau suami istri yang kadang-kadang rukun, kadang-kadang ribut satu sama lain. Hubungan ini bagaikan demam panas dingin kata seorang kenalan saya yang bekerja di KBRI Kuala Lumpur.
Pasca konfrontasi tahun 60-an lalu sebetulnya hubungan Indonesia-Malaysia sudah mulai membaik. Hubungan ini makin membaik dengan terbentuknya kerjasama dalam ASEAN. Namun setelah terjadinya krisis ekonomi 1997-1998, saya melihat hubungan antara kedua negara berjiran ini mulai ada gesekan. Malaysia yang merasa tingkat perekonomiannya lebih baik dianggap begitu angkuh dan sombong oleh sebahagiaan rakyat Indonesia. Sebaliknya sebahagian rakyat Malaysia memandang remeh Indonesia karena banyaknya rakyat indonesia yang berpendidikan dan berskill rendah pergi mencari makan di Malaysia dsebagai TKI. Selain itu sebahagian rakyat Malaysia yang belum pernah pergi ke Indonesia menganggap Indonesia ini negara yang penuh dengan demonstrasi dan kerusuhan.
Anda semua tentu ingin tahu apa sebetulnya latar belakang yang membuat hubungan Indonesia-Malaysia menjadi demikian, padahal dulu ketika pemerintahan Pak Harto kedua negara boleh dikatakan tidak begitu heboh. Sebagai orang yang pernah tinggal di Malaysia dulu saya pernah menanyakan latar belakang dan penyebab mulai memanas lagi hubungan Indonesia-Malaysia. Jawaban yang saya terima berbeda-beda, ada yang menyalahkan TKI yg suka berbuat seenaknya di negara orang, ada juga yang menyalahkan pemerintah Indonesia yang tidak becus mengurus rakyat. Akhirnya saya menemukan jawaban yang tepat dari orang-orang yang dekat dengan tokoh oposisi.
Akar konflik ini sebenarnya bermula pada waktu reformasi tahun 1998, krisis ekonomi juga telah membuat pemerintahan perdana menteri Dr.Mahathir Muhammad ikut panik dengan kejadian demonstrasi besar-besaran yang melanda Indonesia pada masa itu. Mahathir berharap agar kerusuhan yang melanda Indonesia tidak menular ke Malaysia. Maka media massa sebagai corong pemerintah Malaysia mulai menyiarkan berita-berita yang tidak benar tentang Indonesia. Media Malaysia mulai menjalankan propagandanya dengan hanya memberitakan hal-hal jelek tentang Indonesia agar rakyat Malaysia takut untuk mengkritisi pemerintahnya. Berita yg ditampilkan kalau bukan demonstrasi yang rusuh, konflik bersenjata, atau menampilkan berita dengan latar belakang pemukiman kumuh di Jakarta. Seolah-olah pemerintah Malaysia ingin mengatakan jangan tiru perbuatan rakyat Indonesia, kalian lihat sendiri hasilnya di media kita. Jarang sekali saya membaca berita-berita baik di media utama Malaysia tentang Indonesia kecuali tentang gosip dan konser artis Indonesia di Malaysia.
Bagi rakyat Malaysia yang tidak mengenal Indonesia atau yang belum pernah ke Indonesia, propaganda media ini termakan oleh mereka, terutama sekali oleh mereka yang tidak tahu akar budaya dalam hubungan Indonesia-Malaysia. Kebanyakan mereka inilah yang menganggap remeh Indonesia. Selain propaganda media, kedatangan banyak TKI ke Malaysia setelah krisis ekonomi turut memperkuat pandangan jelek mereka terhadap Indonesia yang digambarkan miskin dan banyak kerusuhan. Sebagaimana kita ketahui TKI yang datang ke Malaysia umumnya berpendidikan rendah, skill rendah, berasal dari kampung. TKI yang umumnya bekerja sebagai kuli bangunan, pembantu rumah, dan cleaning service inilah menjadi gambaran umum tentang orang Indonesia bagi sebahagian rakyat Malaysia yang tidak mengenal Indonesia.
Padahal tidak demikian hanya sebagaimana yang saya baca di media, jumlah orang kaya di Indonesia lebih banyak dibandingkan dengan Malaysia. Dengan jumlah penduduk Malaysia berjumlah 27 juta jiwa dan penduduk Indonesia 240 juta jiwa, wajar saja kalau angka kemiskinan Indonesia juga lebih besar daripada Malaysia. Karena pemerintah Indonesia masih belum mampu menyediakan lapangan pekerjaan yang layak bagi rakyat miskin inilah maka banyak diantara mereka mengadu nasib ke Malaysia yang taraf perekonomiannya lebih baik dari Indonesia. TKI memerlukan pekerjaan di Malaysia untuk meningkatkan taraf perekonomian mereka, sebaliknya Malaysia juga memerlukan TKI dalam memajukan perekonomian mereka.
Parahnya lagi, dengan keterbukaan dan kebebasan menyampaikan pendapat di Indonesia pasca reformasi tahun 1998, media di Indonesia mempunyai peranan yang sangat besar dalam memanas-manasi hubungan kedua negara melalui berita yang saya nilai provokatif. Kayaknya mereka berprinsip biar orang berantam asalkan berita mereka menghasilkan duit banyak. Provokasi media inilah yang sering memanasi sebahagian rakyat Indonesia untuk membenci Malaysia. Apakah mereka sadar bahwa ada 3 juta rakyat Indonesia yang bekerja di Malaysia merasa tidak nyaman dengan pemberitaan mereka yang provokatif di Indonesia? Kalau yang 3 juta ini diusir keluar dari Malaysia apakah pemerintah Indonesia sanggup menciptakan lapangan pekerjaan yang layak bagi mereka?
Apakah patut kita menyalahkan seluruh rakyat Malaysia atas kebijakan pemerintah mereka yang keliru. Anda harus tahu banyak rakyat Malaysia yang masih menghargai Indonesia dan tidak suka dengan hal-hal yang terjadi saat ini. Mereka masih menghargai Indonesia sebagai saudara serumpun dan menginginkan hubungan kedua negara tetap terjalin dengan baik. Kalaupun banyak kebijakan pemerintah Malaysia yang merugikan Indonesia, kita minta pemerintah Indonesia harus tegas dalam menyelesaikannya dengan tuntas. Hubungan kedua negara berjiran ini tidak bisa diselesaikan dengan kebijakan setengah hati. Negara lain akan menghormati kita jika pemerintah kita tegas dan berwibawa, bukan lamban dan ragu dalam mengambil keputusan.
Saya dan beberapa kawan dari Malaysia mengkhawatirkan kalau sampai konflik Indonesia-Malaysia berakhir dengan peperangan maka nasib kita akan sama dengan negara Irak dan Afghanistan. Indonesia dan Malaysia adalah negara yang sangat kaya akan sumber daya alam, boleh jadi ada pihak-pihak ketiga yang ingin mengambil keuntungan dengan mengadu domba kedua negara ini sebagaimana ketika Irak menyerang Kuwait dulu dimana akhirnya Amerika Serikat dan sekutunya menguasai sumber minyak di kedua negara. Kita perlu waspada dengan kemungkinan ini. Oleh karena itu saya berharap kita di dapat mememahami permasalahan ini, jangan karena pemahaman nasionalisme yang sempit akan merugikan masa depan bangsa dan negara kita nanti. Diplomasi adalah jalan terbaik untuk menyelesaikan pertikaian. Dengan berdiplomasi bukan berarti kita bangsa yang penakut. Semoga pemerintah kedua negara dapat menyelesaikan permasalahan mereka dengan bijaksana.


Pihak Ketiga yang Mau Indonesia-Malaysia Perang, Kecewa Berat!

Posted On 10.58 by Bayu Candra 0 komentar



Rabu, 01/09/2010 21:30 WIB
SBY Ajak Semua Pihak Jauhi Kekerasan Tanggapi Kasus Malaysia

Ramadhian Fadillah - detikNews
Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memilih jalur diplomasi ketimbang perang menyikapi masalah dengan Malaysia. SBY juga mengajak semua pihak untuk menghindari aksi kekerasan.

"Saya juga mengajak untuk menjauhi tindakan-tindakan yang berlebihan, seperti aksi-aksi kekerasan, karena hanya akan menambah masalah yang ada. Kekerasan sering memicu terjadinya kekerasan yang lain," ujar SBY di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (1/9/2010).

Sama seperti yang rakyat Indonesia rasakan, SBY juga prihatin terhadap masalah yang terjadi antara Indonesia-Malaysia. Namun, SBY meminta agar masyarakat Indonesia menahan emosi saat menyikapi masalah ini.

"Sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan saya juga merasakan apa yang dirasakan oleh rakyat Indonesia. Saya sungguh mengerti keprihatinan, kepedulian, bahkan emosi yang saudara-saudara rasakan. Dan apa yang dilakukan oleh pemerintah sekarang dan ke depan ini sesungguhnya juga cerminan dari keprihatinan kita semua," jelasnya.

Menurut SBY, memilih penyelesaian di meja perundingan dan bukan medan perang adalah yang terbaik. Pilihan tersebut ditampung dari berbagai masukan dari seluruh rakyat Indonesiam, termasuk yang berada di Malaysia.

"Harapan untuk menyelesaikan masalah ini dengan serius dan tepat tanpa disertai aksi-aksi yang destruktif juga saya terima dari saudara-saudara kita rakyat Indonesia yang saat ini berada di Malaysia," tuturnya.
http://www.detiknews..com/read/2010/0...kasus-malaysia

Najib: Tidak Akan Ada Travel Advisory

Kamis, 02 September 2010 | 04:48 WIB
TEMPO Interaktif, Kuala Lumpur - Perdana Menteri Malaysia Najib Razak kemarin menegaskan tidak akan mengeluarkan imbauan agar warga Malaysia menunda rencana kunjungan ke Indonesia (travel advisory) sehubungan dengan hubungan Indonesia-Malaysia yang memanas akhir-akhir ini.

Najib mengatakan mengeluarkan travel advisory merupakan hal yang sangat serius yang akan mempengaruhi hubungan baik di tingkat pemerintahan maupun bisnis. Karena itu, ujarnya, pemerintah benar-benar harus mempertimbangkannya sebelum memutuskan mengeluarkan travel advisory.

"Ini tidak terlalu sulit, tapi travel advisory hanya bisa dikeluarkan kalau situasi mendukung," kata Najib saat menggelar konferensi pers. Menurut Najib, travel advisory hanya bisa dikeluarkan kalau nyawa terancam atau ada informasi bahwa akan ada sesuatu yang serius yang akan terjadi.

Mengenai insiden pelemparan batu terhadap rumah seorang insinyur Malaysia di Kalimantan Barat, Najib mengatakan akan merundingkannya. Rumah warga Malaysia itu dilempari batu oleh lima orang laki-laki yang menggunakan ikat kepala bertulisan "Ganyang Malaysia" pada Selasa lalu.

Najib mengungkapkan, dalam kehidupan bertetangga dua negara, sulit menghentikan berbagai masalah yang timbul, apalagi jika masalah itu menyangkut teritorial yang melibatkan perairan terbuka yang belum terselesaikan.

"Sudah pasti ada masalah yang timbul dari waktu ke waktu, tapi kita perlu mengambil sikap untuk bekerja sama menyelesaikannya dan memastikan tidak ada pihak lain yang semakin memperkeruh suasana"

Najib juga menegaskan, tidak perlu protes berlebihan jika terjadi sebuah insiden seperti yang berlangsung baru-baru ini. Najib juga berharap situasi di Indonesia tidak bertambah buruk ke depannya.
http://www.tempointeraktif.com/hg/as...275780,id.html

Rabu, 01/09/2010 21:08 WIB
Selesaikan Masalah dengan Malaysia, SBY Tak Pilih Perang
Ramadhian Fadillah - detikNews

Jakarta - Sebagian kalangan di tanah air, mewacanakan perang sebagai solusi masalah antara Indonesia dan Malaysia yang memanas. Tetapi Presiden SBY lebih memilih cara diplomasi damai daripada angkat senjata.

"Terhadap insiden ini, kita semua sangat prihatin, dan saya ingin agar masalah ini segera diselesaikan secara tuntas, mengutamakan langkah-langkah diplomasi," ujar Presiden SBY di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (1/9/2010).

Menindaklanjuti insiden penangkapan 3 petugas DKP Kepulauan Riau oleh Polis Maritim Diraja Malaysia di perairan Pulau Bintan pada 13 Agustus lalu, SBY sudah memberikan instruksi ke aparat terkait. Intinya adalah melakukan pengusutan dengan prioritas memulangkan 3 petugas tersebut.

"Pertama, saya minta agar ketiga petugas KKP segera dikembalikan dalam keadaan selamat. Kedua, saya juga memerintahkan untuk mengusut tuntas apa yang sebenarnya terjadi dalam insiden tersebut," jelas SBY.

Permasalahan ini, menurut SBY, harus diselesaikan dengan cepat, tegas, dan tepat, karena berkaitan dengan kepentingan nasional. Namun tetap tidak ada kompromi kalau sudah menyangkut kedaulatan dan keutuhan NKRI.

"Memelihara hubungan baik dengan Negara sahabat, apalagi dengan Malaysia, sangat penting. Tetapi, tentu kita tidak bisa mengkompromikan kepentingan nasional, apalagi jika menyangkut kedaulatan dan keutuhan NKRI," tandasnya.
http://www.detiknews..com/read/2010/0...k-pilih-perang

-------------------

Ternyata PM Malaysia Muhammad Najib juga menginginkan hubungan bersahabat baik dengan Indonesia jangan sampai buruk dan memancing pihak ketiga memancing di air keruh, meski ada masalah-masalah atau riak-riak dalam hubungan itu. Presiden SBY pun sama saja nada pidatonya tadi malam dengan PM Najib, tak gampang 'di kompori' oleh pihak-pihak yang bernafsu agar konflik itu eskalasinya semakin memanas.

SBY sebagai orang jawa, tampaknya sedang menerapkan falsafah hidup yang jadi pedoman orang jawa umumnya di dalam menghadapi konflik, dan bagaimana bersikap yang paling bijak dalam memperlakukan lawan, yaitu "Ngeluruk Tanpo Bala, Menang Tanpa Ngasorake (Datang tanpa Bala bantuan. Menang tanpa meremehkan)".


Malaysia Ancam Maju ke Pengadilan Internasional

Posted On 10.55 by Bayu Candra 0 komentar




INILAH.COM, Kuala Lumpur - Malaysia menyatakan sengketa perbatasan laut dengan Indonesia kemungkinan bisa berlanjut ke Pengadilan Internasional, jika masih belum ada jalan tengahnya.

"Jika sudah mencapai titik tertingginya, maka International Court of Justice akan menjadi tempat terakhir untuk menyelesaikan masalah perbatasan laut ini," ujar Deputi Menlu Malaysia Richard Riot, seperti dilansir Straits Times, Kamis (2/9).

Menurut Riot, kedua negara telah rutin bertemu untuk memecahkan masalah tersebut. Namun, masih belum ada solusi yang bisa disepakati kedua belah pihak. "Tak mungkin bisa dilakukan dengan cepat. Sudah 16 pertemuan saja masih belum ada solusinya."

Masalah perbatasan ini kembali memanas, setelah penangkapan tiga staf Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) oleh polisi perairan Malaysia 13 Agustus silam dan tujuh nelayan negara jiran itu oleh Indonesia.

Insiden terus memanas, karena pelemparan kotoran manusia di Kedubes Malaysia di Jakarta. Pemerintah Malaysia pun memprotes tindakan tersebut. Sementara semua yang tertangkap sudah dibebaskan masing-masing pihak.


komentar Andika Kangen Band mengenai konfrontasi Indonesia - Malaysia

Posted On 10.48 by Bayu Candra 0 komentar

Gara-gara penangkapan petugas kelautan Indonesia oleh pihak Malaysia dan belakangan diketahui aparat negeri Jiran memperlakukan petugas kelautan Indonesia seperti penjahat kontan memicu protes sebagian masyarakat. Salah satunya datang dari band Kangen. Malah menurut sang vokalis, Andika, perang merupakan solusi guna menunjukkan pada Malaysia bahwa Indonesia merupakan negara merdeka.

"Perang aja lah orang Malaysia menurut gue keterlaluan. Jadi kita bangsa Indonesia harus menunjukkan bahwa kita udah merdeka. Mereka udah keterlaluan kayak ngambil kebudayaan, pulau dan segala macam," tegasnya diamini personil lain saat ditemui di acara buka bersama all artis warner musik Indonesia dengan media di sebuah toko kue di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (1/9) malam.

Andika menambahkan langkah terakhir ini mesti diambil bila upaya-upaya dialog yang nanti berjalan tidak menemukan solusi kedua belah pihak.

"Sebab kalau sebelum-sebelumnya kita udah damai, Pemerintah harus ada omongan dan lain-lain lah dengan pihak sana, harus tegas," urainya dengan nada geram.


Inilah Isi Pidato Lengkap Presiden SBY Terkait Hubungan Indonesia-Malaysia (1)

Posted On 10.45 by Bayu Candra 0 komentar




PIDATO
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
MENGENAI
DINAMIKA HUBUNGAN INDONESIA – MALAYSIA


Jakarta, 1 September 2010

Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Salam sejahtera untuk kita semua,
Saudara-saudara se-bangsa dan se-tanah air yang saya cintai dan saya banggakan,

Malam ini, saya ingin memberikan penjelasan kepada rakyat Indonesia mengenai hubungan Indonesia – Malaysia. Marilah kita mengawalinya dengan melihat perkembangan dan dinamika hubungan kedua negara, salah satu hubungan bilateral Indonesia yang paling penting.

Hubungan Indonesia dan Malaysia memiliki cakupan yang luas, yang semuanya berkaitan dengan kepentingan nasional, kepentingan rakyat kita.

Pertama, Indonesia dan Malaysia mempunyai hubungan sejarah, budaya dan kekerabatan yang sangat erat - dan mungkin yang paling erat dibanding negara-negara lain, dan sudah terjalin selama ratusan tahun. Kita mempunyai tanggung jawab sejarah, untuk memelihara dan melanjutkan tali persaudaraan ini.

Kedua, hubungan Indonesia dan Malaysia adalah pilar penting dalam keluarga besar ASEAN. ASEAN bisa tumbuh pesat selama empat dekade terakhir ini, antara lain karena kokohnya pondasi hubungan bilateral Indonesia - Malaysia.

Ketiga, ada sekitar (2) juta saudara-saudara kita yang bekerja di Malaysia – di perusahaan, di kantor, di perkebunan, dan di rumah tangga. Ini adalah jumlah tenaga kerja Indonesia yang terbesar di luar negeri. Tentu saja keberadaan tenaga kerja Indonesia di Malaysia membawa keuntungan bersama, baik bagi Indonesia maupun Malaysia.

Sementara itu, sekitar 13,000 pelajar dan mahasiswa Indonesia belajar di Malaysia, dan 6,000 mahasiswa Malaysia belajar di Indonesia. Ini merupakan asset bangsa yang harus terus kita bina bersama, dan juga modal kemitraan di masa depan.

Wisatawan Malaysia yang berkunjung ke Indonesia adalah ketiga terbesar dengan jumlah 1,18 juta orang, dari total 6,3 juta wisatawan mancanegara.

Investasi Malaysia di Indonesia 5 tahun terakhir (2005-2009) 285 proyek investasi, berjumlah US$ 1.2 miliar, dan investasi Indonesia di Malaysia berjumlah US$ 534 juta. Jumlah perdagangan kedua negara telah mencapai US$ 11,4 miliar pada tahun 2009. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan ekonomi Indonesia – Malaysia sungguh kuat.

Namun, hubungan yang khusus ini juga sangat kompleks. Hubungan ini tidak bebas dari masalah dan tantangan. Ada semacam dalil diplomasi, bahwa semakin dekat dan erat hubungan dua negara, semakin banyak masalah yang dihadapi.

Contoh masalah dan tantangan yang kita hadapi adalah menyangkut tenaga –kerja Indonesia di Malaysia. Kita tahu bahwa keberadaan 2 juta tenaga kerja Indonesia di Malaysia, disamping memberikan manfaat bersama, juga memunculkan kasus-kasus di lapangan yang harus terus dikelola. Oleh karena itulah, sejak awal, saya berupaya keras untuk memperjuangkan hak-hak Tenaga Kerja Indonesia, antara lain menyangkut gaji dan waktu libur; memberikan perlindungan hukum, dan mendirikan sekolah bagi anak-anak TKI.

Dalam kunjungan saya yang terakhir ke Malaysia, kita telah berhasil mencapai kesepakatan, mengenai pemberian dan perlindungan Hak bagi tenga kerja kita di Malaysia.

Berkaitan dengan permasalahan hukum yang dihadapi oleh tenaga kerja Indonesia di Malaysia, pemerintah aktif melakukan langkah-langkah pendampingan dan advokasi hukum, untuk memastikan saudara-saudara kita mendapatkan keadilan yang sebenar-benarnya.

Selain masalah TKI dan perlindungan WNI, kita juga kerap menjumpai masalah yang terkait dengan perbatasan kedua negara. Masalah ini memerlukan pengelolaan yang serius dari kedua belah pihak.

Karena itulah, menyadari kepentingan bersama ini, saya dan Perdana Menteri Malaysia sering berkomunikasi secara langsung, di samping forum konsultasi tahunan yang kami lakukan, untuk memastikan bahwa isu-isu bilateral ini dapat kita kelola dan carikan jalan keluarnya dengan baik


SHERINA GANDENG PASANGAN BARU

Posted On 09.45 by Bayu Candra 0 komentar

Sejak putus dari penulis Raditya Dika beberapa waktu lalu, penyanyi Sherina Munaf selalu tampil sendirian di setiap acara. Namun Rabu (01/09), kesendirian pelantun Gregetan ini berakhir. Pasalnya terlihat tangannya bergandengan erat dengan Rizki, salah satu personil Alexa. Keduanya tampak mesra sebelum akhirnya melepaskan lantaran terekam sejumlah kamera pewarta.
Namun kemesraan masih tetap terlihat walau seolah menjaga jarak ketika melewati wartawan. Bahkan Rizki 'lari' mengambil makan malam. Di salah satu sudut kedua insan yang dilanda asmara itu pun makan dengan lahap dari satu piring yang dipegang Rizki.
Tak hanya itu, usai makan mereka kembali memperlihatkan kemesraan di depan meja bar. Sesekali Rizki mengusap rambut Sherina.
Namun sayang saat hendak diminta komentar seputar hal ini, Sherina yang saat menghadiri buka bersama Warner Musik Indonesia di Cikini, Jakarta, menolak dan langsung meninggalkan lokasi setelah diantar Rizki ke mobilnya. (kpl/dis/dar)


Guruh Soekarno Putra : Aset Sejarah Itu Jangan Sampai Dijual

Posted On 09.36 by Bayu Candra 0 komentar

Putra bungsu Bung Karno, Guruh Soekarno Putra mengatakan, ia sudah sudah mendengar bahwa ahli waris Inggit Garnasih akan menjual surat nikah dan cerai almarhum Inggit Garnasih dan Soekarno.
"Menurut saya, kalau bisa aset bersejarah itu jangan sampai dijual ke pihak luar. Kalau dijual, sayang sekali. Masak kita harus ke luar negeri untuk melihat warisan sejarah itu," papar Guruh ketika dihubungi, baru-baru ini.
Diakui Guruh, kenyataannya orang luar sering kali lebih menghargai peninggalan sejarah bangsa kita daripada kita sendiri.
"Berapa banyak buku-buku kuno dan literatur yang disimpan di negeri Belanda, sehingga untuk keperluan penelitian para ahli kita harus ke Leiden University, sebagai salah satu tempat yang banyak menyimpan buku-buku kuno peninggalan nenek moyang kita. Sejarah sepertinya akan berulang lagi kalau surat nikah dan cerai Ibu Inggit dan Soekarni akan dijual," beber Guruh.